Metro – Pasangan calon bupati dan calon wakil bupati Nduga, Papua Pegunungan Dinar Kelnea-Yoas Beon unggul sementara dalam pemilihan kepala daerah pada Rabu, 27 November 2024.
Perolehan suara sementara DIYO mencapai 57.583 atau berkisar 55,5 persen dari jumlah Daftar Pemilih Tetap atau DPT sebanyak 97.982 pemilih.
Ketua Tim Pemenangan DIYO, Namantus Gwijangge mengatakan keunggulan pasangan Dinar Kelnea-Yoas Beon itu berdasarkan perolehan suara di setiap TPS yang telah dituangkan dalam formulir C hasil.
“Masyarakat telah memberikan hak suaranya lewat pemilihan dengan sistem musyawarah mufakat atau sistem ikat. DIYO memperoleh suara 56.583 dari jumlah DPT 97.982. Perolehan suara ini berdasarkan [salinan] formulir C hasil dari tim kami di lapangan,” kata Namantus Gwijangge Rabu malam.
Ia menegaskan, perolehan suara DIYO terus akan bertambah karena masih ada formulir C hasil dari beberapa distrik yang belum diterima tim.
“Kami bersyukur dengan hasil sementara ini dan semua tahapan sudah kita lewati secara damai, aman dan tentram, sehingga tahapan selanjutnya kami harap peserta pilkada maupun penyelenggara tetap mematuhi aturan atau mekanisme yang berlaku,” ujarnya.
Namantus mengingatkan penyelenggara atau KPU untuk tetap netral. Mesti bekerja sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku dan tidak berupaya mengubah perolehan suara pasangan calon.
Sebab menurutnya, masyarakat juga mengikuti dan mengetahui perolehan suara setiap pasangan calon, dan mereka akan mengawal suara yang telah diberikan kepada pasangan calon.
“Penyelenggara harus tetap netral dan bekerja sesuai aturan undang-undang agar tidak ada potensi munculnya situasi tidak kondusif di Nduga. Kami ingin semua berjalan dengan baik,” ucapnya.
Masyarakat Nduga juga diingatkan tidak terprovokasi dengan isu yang tidak bertanggung jawab, sebab perolehan suara DIYO itu berdasarkan formulir C hasil.
“[Sekali lagi] penyelenggara jangan ada upaya mengubah perolehan suara yang sudah diberikan masyarakat. Kami akan kawal ini demi terciptanya pemilu damai dan persatuan untuk perubahan yang berkeadilan terwujud di Ndugama,” kata Namantus Gwijangge. (Arjuna)
