Metro Merauke – Adanya peristiwa pembunuhan yang dialami bocah perempuan 11 tahun di Merauke menuai keprihatinan mendalam dari jajaran pemerintah daerah. Wakil Bupati Merauke, Fauzan Nihayah, menyatakan kecaman dan kutukan keras terhadap pelaku kejahatan yang disebutnya sebagai perilaku “kejam dan biadab” yang masih ada di sekitar masyarakat.
Fauzun Nihayah juga menyampaikan duka cita mendalam atas tragedi kemanusiaan ini yang terjadi, Senin (27/10/2025).
“Kejadian ini adalah kejadian kemanusiaan yang kita juga semua harus terpanggil. Bahwa ternyata di Merauke ini, perilaku-perilaku yang kejam dan biadab ini masih ada di sekitar kita, sehingga kita semua juga harus waspada,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (28/10/2025).
Menyoroti tentang keamanan di Merauke, Fauzun mengakui, jadian tersebut bisa diartikan Merauke sudah tidak aman. Ia lantas mengajak seluruh masyarakat Merauke untuk bersama-sama menjaga lingkungan dan mempertimbangkan untuk menggalakkan kembali Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) di tingkat RT.
”Merauke tetap harus menjadi kabupaten yang aman, damai, dan nyaman untuk perempuan dan anak khususnya,” katanya.
Terkait proses hukum, ia mendesak aparat penegak hukum untuk segera menangkap pelaku dan memberikan hukuman setegas-tegasnya.
Selain itu, minuman keras juga disebut sebagai salah satu pemicu kekerasan.Terhadap persoalan tersebut, Pemkab sangat setuju dengan usulan beberapa tokoh dan MRP (Majelis Rakyat Papua) untuk segera menerbitkan Perda terkait pengendalian miras.
“Apapun harus kita lakukan karena untuk membatasi kekacauan yang marak terjadi di Merauke. Yang pasti persoalan miras harus diatur dengan baik,” pungkasnya. (Nuryani)














































