Membenahi Sarmi Butuh Pemimpin yang Punya Akses ke Pemerintah Pusat 

Calon Bupati Sarmi an calon Wakil Bupati Sarmi, nomor urut 02, Yanni-Jemmi saat Kampung Tarwasih Marenggi, Distrik Bonggo Timur, Kabupaten Sarmi pada Sabtu, 12 Oktober 2024.

Metro – Calon Bupati Sarmi, nomor urut 02,  Yanni, SH. MH. M.Sos menyatakan untuk membenahi Kabupaten Sarmi dan mengejar ketertinggalan dari wilayah lain di Papua, diperlukan pemimpin yang punya akses kepada pemerintah pusat.

Pernyataan itu disampaikan Ketua DPD Gerindra tersebut saat ia dan calon Wakil Bupati Sarmi, Jemmi Esau Maban bertatap muka dengan warga Kampung Tarwasih Marenggi, Distrik Bonggo Timur, Kabupaten Sarmi pada Sabtu, 12 Oktober 2024.

Bacaan Lainnya

Menurutnya, memang semua ada aturan. Namun bukan berarti tidak dibutuhkan adanya akses ke pemerintah pusat untuk membenahi Kabupaten Sarmi. Akses itu tentu diperlukan untuk bisa mendapat perhatian dari pengambil kebijakan di Jakarta.

“Dengan kedekatan saya, dengan bapak Presiden tentu ada kemudahan yang bisa kita dapatkan. Meski semua juga ada aturannya,” kata Yanni.

Yanni juga berjanji, apabila itu dan Jemmi Esau Maban dipercayakan masyarakat memimpin Kabupaten Sarmi lima tahun mendatang, mereka akan menandatangani pemekaran kampung dan distrik yang dokumennya sudah cukup lama tertahan.

“Tidak ada yang tidak bisa, terkecuali kita tidak punya niat. Kalau hanya kampung susahnya dimana? Menahan [dokumen pemekaran kampung dan distrik] untuk apa. Kenapa ditahan, pemekaran kampung itu sebenarnya penting,” ujarnya.

Srikandi Gerindra itu menyatakan, Kabupaten Sarmi bukan daerah baru baginya. Sebab selama empat periode duduk sebagai legislator Papua, Kabupaten Sarmi masuk dalam daerah pemilihannya sejak 2009 silam.

“Jadi saya tahu apa yang menjadi permasalahan masyarakat Sarmi. Masalah di Sarmi ini ibarat benang kusut, yang mesti diurai satu-persatu,” ucapnya.

Salah satu program 100 hari kerja Yanni-Jemmi apabila terpilih memimpin Sarmi, ialah membenahi masalah kesehatan. Memastikan fasilitas rumah sakit medai dan ketersediaan tenaga dokter.

Dengan begitu, masyarakat Sarmi yang hendak berobat tidak perlu mesti ke kabupaten lain karena di Sarmi sudah tersedia tenaga dokter memadai.

“Kita cari uang, kita minta ke bapak (Presiden RI, Prabowo Subianto), kita minta ke mentri tentang perumahan [untuk rumah layak huni], tentang penerangan, tentang pelabuhan pariwisata, pertanian perikanan,” kata Yanni.

Selain itu, potensi unggulan di Sarmi mesti dikembangkan. Bantuan benih dan teknologi, bimbingan kepada masyarakat ditingkatkan. Pemerintah daerah juga mesti membantu pemasarannya.

Apabila dipercaya masyarakat memimpin Sarmi, Yanni-Jemmi juga berkomitmen memberikan hibah dana Otsus kepada lembaga adat lima suku di Sarmi, agar dapat dimanfaatkan untuk melaksanakan program-program adat. Di antaranya membangun rumah sesuai budaya masing dari lima suku itu.

“Akan kami pikirkan bagaimana dana Otsus dinikmati oleh masyarakat adat. Termasuk tempat ibadah, honor bagi hamba Tuhan, itu juga akan menjadi pekerjaan rumah bagi kami,” ucapnya.

Dukungan Masyarakat Kampung Tarwasih Marenggi untuk Yanni-Jemmi

Masyarakat Kampung Tarwasih Marenggi, Distrik Bonggo Timur, Kabupaten Sarmi pun menyatakan komitmennya mendukung Yanni-Jemmi.

Komitmen itu disampaikan Ketua Lembaga Masyarakat Adat ( LMA) Kampung Tarwasi Marenggi, Yan Itapea saat tatap muka bersama pasangan calon nomor urut 02, Yanni-Jemmi.

Yan Itapea mengurai sejumlah masalah yang selama ini dihadapi masyarakat Kampung Tarwasih Marenggi, di antaranya berkaitan dengan ketiadaan perkembangan di kampung sejak tahun 2016 hingga sekarang.

Katanya, selama ini kampung itu mengalami ketertinggalan, warganya sebagian besar hidup di bawah garis kemiskinan dan berbagai masalah lainnya.

“Situasi ini terjadi karena pemimpin tidak membuka diri untuk menerima pembangunan. [Padahal] alam kita menjamin, Sumber Daya Alam kita cukup banyak, hanya otak dari seorang pemimpin yang tidak cermat,” kata Yan Itapea.

Masalah lain yang dihadapi masyarakat di kampung itu itu adalah berkaitan dengan hak ulayat, tapal batas antara kampung dengan kampung, dan suku dengan suku.

Masalah itu dianggap penting untuk harus diselesaikan terlebih dulu, sebelum pemerataan pembangunan dilakukan, agar tidak menghambat pelaksanaan pembangunan nantinya.

“Kalau tidak [diselesaikan] akan menjadi polemik besar di Kabupaten Sarmi, akan menghalangi pembangunan,” ucapnya.

Begitu pula dengan Sumber Daya Manusia (SDM), pengelolaan SDA, dan pembukaan atau perbaikan akses jalan untuk perekonomian. Hal ini dinilai sangat penting untuk menjadi perhatian Calon Bupati dan wakil Bupati Sarmi.

“Kita lihat sarmi sekarang mempunyai nilai jual sekarang. Selama ini kita lihat masyarakat miskin diatas kekayaaan yang ada di Negeri Sarmi tercinta ini. Bicara kesejahteraan, kalau SDM tidak siapkan hari ini, maka sia-sialah semua itu,” ujarnya.

Mengenai dana Otsus, Yan mengaku hingga kini pemanfaataannya ltidak menyentuh sampai ke akar rumput. Tidak semua pemerintah dan masyarakat di kampung tidak merasakannya.

Untuk itulah ia berharap, saat Yanni- Jemmi  menjadi Bupati dan Wakil Bupati, segala permaslahan yang dirasakan selama ini dapat menjadi perhatian.

Sebab, dalam kondisi kini, masyarakat pun meyakini hanya Yanni-Jemmi yang dapat menjawab semua aspirasi dan berbagai masalah yang mereka hadapi.

“Kasih sayang yang lebih besar itu ada di seorang Ibu, karena seorang ibu sangat mengetahui apa yang menjadi permasalahan di dalam rumah. Mama itu lebih cenderung kepada kebutuhan anak-anak di rumah, oleh sebab itu masalah yang secara umum dirasakan masyarakat Kabupaten Sarmi hanya dapat dijawab seorang ibu,” kata Yan. (Arjuna)

UNTUK PEMBACA METRO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *