Merasa Dirugikan, Natalia Kalo Lapor Pansel MRPS ke Polisi

Natalia Kalo saat menyerahkan berkas dan dokumen sebagai barang bukti yang diterima petugas di Polres Merauke

Metro Merauke – Hasil pleno seleksi calon anggota Majelis Rakyat Papua Selatan (MRPS) yang belum lama ini telah diumumkan panitia seleksi (Pansel) Papua Selatan, mendapat penolakan dari sejumlah pihak.

Bahkan hingga berujung ke ranah hukum, setelah salah satu peserta seleksi MRPS dari Kabupaten Boven Digoel, Natalia Kalo melaporkan Pansel MRPS ke Polres Merauke, Selasa (06/06/2023).

Bacaan Lainnya

Dengan membawa 1 map berisi barang bukti, Natalia mendatangi Mapolres untuk melaporkan Pansel MRPS.

Dirinya minta agar pansel dimaksud dapat mempertanggungjawabkan atas hasil seleksi yang telah diumumkan belum lama ini.

“Saya minta pansel MRPS harus bertanggungjawab, memberikan kesaksian, peserta yang gugur maupun yang lolos berdasarkan apa?,” ujarnya kepada wartawan.

Natalia mengaku heran. Sebab, hasil seleksi yang diumumkan pansel tingkat Provinsi Papua Selatan diketahui tidak sesuai dengan hasil yang direkrut oleh pansel Kabupaten Boven Digoel.

“Ini telah terjadi pembohongan publik. Saya termasuk yang telah ditetapkan hasil pansel kabupaten, tapi ternyata dalam pleno tingkat provinsi, nama kami sudah tidak ada. Saya sangat dirugikan dengan hasil yang dikeluarkan pansel MRPS,” bebernya.

Mantan anggota MRP, Natalia Kalo, mengaku tidak sendiri yang disebut menjadi korbannya. Selain dirinya yang tercatat masuk seleksi dari keterwakilan perempuan, pun ada Vincent merupakan dari keterwakilan pokja adat Kabupaten Boven Digoel yang namanya ikut hilang saat pleno MRPS dilakukan.

Natalia berharap Polisi dapat segera menindaklanjuti laporannya tersebut. (Nuryani)

Untuk Pembaca Metro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *