Papua Selatan Tuan Rumah Kirab Bangga Kencana Harganas Ke-32, Kegiatan Dipusatkan di Titik Nol Sota

Gubernur Papua Selatan berharap, melalui Harganas ke-32, terus dipacu untuk memperbaiki kehidupan pribadi, keluarga pada akhirnya akan berdampak pada bangsa dan negara

Metro Merauke – Pemerintah Provinsi Papua Selatan memusatkan Kirab Bangga Kencana peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32 di titik nol Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Sota

Kirab Bangga Kencana dikoordinir Dinas Kesehatan provinsi setempat. Konvoi kirab harganas dimulai dari Kantor Bupati Merauke dan finis di Kampung Sota, Distrik Sota, Senin (23/06/2025).

Bacaan Lainnya

Sejumlah kendaraan roda empat dihias spanduk dan bertuliskan beragam pesan tentang kesehatan dan keluarga serta pencegahan stunting. Tiga provinsi ikut terlibat dalam kegiatan tersebut, yakni Provinsi Papua Pegunungan, Provinsi Papua Tengah, dan Provinsi Papua.

Kegiatan akbar itu diwarnai pasar murah, stand pemeriksaan kesehatan gratis, stand percetakan kartu kependudukan, dan mobil layanan BPJS Kesehatan. Ada juga bantuan yang diberikan kepada keluarga yang anaknya dinilai stunting.

Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo, memberikan apresiasi kepada Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional/BKKBN, telah mempercayakan Papua Selatan menjadi tuan rumah pelaksanaan kirab bangga Harganas ke-32 tahun 2025.

Dalam sambutannya, Gubernur Apolo menyebut, Harganas merupakan momentum introspeksi diri dan keluarga. Dimulainya Kirab Bangga Kencana dari titik nol PLBN Sota dan akan dilanjutkan ke provinsi dan kabupaten lainnya di tanah air.

Ia mengatakan, Harganas merupakan momentum untuk melakukan intropeksi, masing-masing melihat kedalam keluarganya sendiri.

“Masing-masing memperbaiki diri dan keluarga sendiri. Lantaran dengan demikian keluarga bakal menjadi kuat, masyarakat kuat, dan negara menjadi kuat,” kata Apolo Safanpo.

Ia menilai Harganas ini merupakan momentum bagi semua untuk melakukan introspeksi, evaluasi sejauh mana kontribusi, sumbangan pemikiran, ide, gagasan dan karya-karya pelayanan yang sudah diberikan dari lingkungan terkecil.

Gubernur Apolo menjelaskan idealisme dan introspeksi. Idealisme adalah keinginan, harapan, cita-cita suatu kondisi yang diinginkan. Sementara realisme adalah fakta, kenyataan yang dilihat.

“Mari kita jadikan momentum Harganas ke-32 tahun 2025 ini untuk kembali melihat diri kita masing-masing, melakukan introspeksi terhadap hal-hal apa saja yang sudah kita lakukan,” katanya.

Ia berharap, melalui Harganas ke-32 ini terus dipacu untuk memperbaiki kehidupan pribadi, keluarga, yang pada akhirnya akan berdampak pada bangsa dan negara. (Nuryani)

Untuk Pembaca Metro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *