Petani di Kuprik Minta Romanus-Riduwan Hidupkan Bengkel Kampung Dan Bantuan Alshintan

Puluhan masyarakat di Kampung Kuprik hadiri kampanye Romanus-Riduwan | LKF

Metro Merauke – Para petani di Kampung Kuprik, Distrik Semangga meminta kepada Calon Bupati-Wakil Bupati Merauke, Drs. Romanus Mbaraka, MT menghidupkan kembali bengkel kampung serta pemberian alshintan, lantaran sangat bermanfaat.

“Waktu Bapak Romanus Mbaraka menjabat Bupati Merauke periode 2011-2016, ada alshintan maupun bengkel kampung dibangun dan sangat dirasakan manfaatnya oleh petani,” ujar Subandi Marja, warga Kampung Kuprik dalam dialog Kamis (22/10).

Bacaan Lainnya

Dikatakan, dalam lima tahun terakhir, tak ada bantuan alshintan bagi petani disini dengan alasan tak ada perluasan lahan. Bantuan alat bisa diberikan kalau dibuka lahan lagi.

“Memang ada yang diberikan, hanya itu pribadi per pribadi tetapi tak tahu dari mana petani mendapatkan. Olehnya kami minta ketika terpilih, mohon untuk memberikan bantuan alshintan, karena sangat  dibutuhkan dan menunjang ekonomi,” ujarnya.

Menanggapi itu, Cabup Merauke, Drs. Romanus Mbaraka menjelaskan, ketika menjabat bupati lima tahun silam, ia memberikan bantuan alshintan ke sejumlah kampung, hanya saja banyak yang tidak mengerti.

“Setelah membeli harvester combine pertama di Malaysia, saya menginginkan agar semua kampung bisa mendapatkan dengan hitungan razio lahan. Dimana kalau lahan 1.000 hektar, minimal diberikan dua combine. Sedangkan dibawah itu, masing-masing kampung menerima satu combine,” ungkapnya.

“Memang itu yang mau saya lakukan, agar swasta juga tumbuh setelah hadirnya alshintan di kampung-kampung,” katanya.

Dengan tertundanya program dimaksud, lanjut Romanus, jika Tuhan sayang terpilih bersama H. Riduwan, menjadi prioritas untuk pengadaan alshintan di kampung-kampung, sehingga petani tak mengalami kesulitan.

Hal lain disampaikan Romanus yakni program pemberdayaan dengan menurunkan dana melalui kelompok untuk selanjutnya dibagikan ke setiap kepala keluarga. Sehingga dapat digunakan sebagai modal usaha.

“Juga pengiriman anak-anak yang tamat maupun tidak tamat dari jenjang pendidikan SMP-SMA hingga perguruan tinggi mengikuti sekolah keterampilan di Jawa. Tujuannya agar mereka bisa mendapatkan sertifikat computer, akuntansi dan lain-lain. Sehingga begitu pulang bisa diterima untik bekerja di perusahan,” ujarnya. Khusus bantuan perumahan dan lain-lain pasti direalisasikan. “Itu sudah menjadi komitmen kami  membantu keluarga kurang mampu dan nantinya rumah dibangun beton agar bertahan lama,” katanya. (LKF)

UNTUK PEMBACA METRO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *