Metro – Puluhan ribu masyarakat Nduga dari 32 distrik dan 248 kampung hadir di kampanye terakhir calon Bupati dan calon Wakil Bupati Nduga nomor urut 02, Dinar Kelnea-Yoas Beon atau DIYO di Kenyam, ibu kota Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pada Jumat, 22 November 2024.
Puluhan ribu massa dari tiga dapil itu pun sepakat menyatukan suara untuk ‘membungkus’ kemenangan bagi DIYO pada hari pemungutan suara, 27 November 2024 mendatang.
Calon Bupati Nduga, Dinar Kelnea dalam orasi politik singkatnya mengatakan DIYO hadir untuk perubahan dan keadilan bagi semua masyarakat Nduga.
“Orang Nduga ini satu darah, satu bapak dan satu mama. DIYO hadir untuk perubahan dan keadilan. Tidak ada lagi perbedaan. Perbedaan selama 16 tahun ini sudah tidak ada lagi,” kata Dinar Kelnea.

Dinar menegaskan, perubahan di Nduga akan ditentukan pada 27 November 2024. Dan masyarakat Nduga yang mendukung DIYO lah yang akan ikut merubah Nduga bersama Dinar Kelnea-Yoas Beon.
“Kami didukung parpol yang di pemerintah pusat. Ada dalam pemerintahan, sehingga ketika kami terpilih tentu program kerja kami akan nyambung dengan pemerintah pusat terutama dengan Kementerian Desa dan beberapa menteri dari parpol pendukung kami,” ucapnya.
Dinar Kelnea pun mengingatkan KPU, Bawaslu, dan Panitia Penyelenggara Distrik agar tidak ada kecurangan. Sebagai penyelenggara pilkada mereka mesti bekerja independen. Tidak mengalihkan suara yang diberikan rakyat kepada calon tertentu untuk calon lain.
“Jangan ada kecurangan. Penyelenggara mesti bekerja independen. Jangan alihkan suara yang diberikan rakyat kepada pasangan calon baik suara untuk DIYO maupun untuk Named,” ujarnya.

Dinar Kelnea pun berterimakasih kepada masyarakat Nduga di 32 distrik dan 248 kampung, yang selama ini terus memberikan dukungan moral dan material untuk DIYO.
“Kami tidak pernah menyiapkan sesuatu untuk proses pilkada ini, dan rakyat sendiri yang mendukung kami. Kami terima kasih kepada masyarakat dari 32 distrik dan 248 kampung. Kami tidak bisa membalas semuanya, tapi Tuhan Yesus yang akan membalasnya,” kata Dinar Kelnea.
Calon Wakil Bupati Nduga, Yoas Beon dalam orasi singkatnya menyatakan DIYO akan merubah Nduga dimulai dari hal kecil, karena kini masyarakat Nduga perubahan dan keadilan.
“Kita di Nduga ini satu nenek moyangnya dan satu keluarga. Setelah pilkada saya dan bapak bupati terpilih, kami akan wujudkan keadilan sesuai visi dan misi kami. Hari ini banyak keluh kesah. Ada kelompok yang makan dan tidak makan. Ke depan itu tidak ada lagi. Kita akan kerja bersama dan kunci perubahan itu adalah persatuan dan keadilan,” kata Yoas Beon.
Katanya, dengan kekuatan rakyat DIYO yakin bisa merubah Nduga. Sebab untuk merubah Nduga mesti bersatu dan kompak, karena orang Nduga butuh keadilan, sukacita dan damai. Orang Nduga jangan lagi hidup dalam peperangan, ketakutan, ketidakadilan.
“Presiden hari ini adalah Prabowo dan partainya Gerindra. Gerindra ada bersama DIYO partai Menteri Desa Tertinggal dan Menteri Desa dari PAN juga bersama DIYO. Ini bisa kita berhubungan langsung untuk pemekaran kampung dan penambahan dana desa. Kalau kita menang di daerah, di provinsi juga kita harus menang agar nyambung dengan pusat,” ucapnya.

Yoas Beon pun berterimaksih kepada masyarakat Nduga dan tim atas dukungannya selama ini. Katanya, semua kekurangan selama ini akan menjadi evaluasi bersama untuk diperbaiki.
“Kami mohon maaf apabila selama masa kampanye ini kami salah kata dan salah bertindak. Apa yang menjadi visi dan misi kami telah dipahami masyarakat Nduga di 32 distrik dan 248 kampung,” kata Yoas. (Arjuna)