Metro Merauke – Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Merauke, Papua bersama tim mengunjungi Balai Benih Ikan Lokal (BBIL) Wasur milik Dinas Perikanan Merauke. Kegiatan tersebut dilakukan untuk memantau penyakit ikan karantina.
Dikatakan Kepala SKIPM Merauke, Nikmatul Rochmah, BBIL Wasur menyiapkan ketersediaan benih ikan untuk keperluan masyarakat pembudidaya ikan di Merauke dan kabupaten sekitarnya.
“Tentu ikan yang disediakan harus sehat dan bebas dari penyakit ikan karantina,” katanya.
Dikatakannya, di BBIL Wasur, SKIPM Merauke melakukan pengambilan sampel sejumlah ikan. Seperti ikan mas, lele dan nila untuk keperluan uji laboratorium dan uji kualitas air. “Hasilnya, tidak ditemukan gejala-gejala klinis atau yang tampak dari luar secara kasat mata yang disebabkan oleh virus, jamur, parasit ataupun bakteri. Semua ikan terlihat sehat,” jelasnya.
Ia menerangkan, pemantauan penyakit ikan karantina setiap tahunnya dilakukan. Pemantauan juga dilakukan di tempat-tempat pembudidaya ikan milik masyarakat. “Tentu tujuannya untuk mendeteksi penyakit baru atau eksotik dan menyatakan suatu populasi ikan bebas penyakit tertentu.”
SKIPM Merauke tahun 2021 menargetkan pemantauan aneka ikan, semisal ikan mas, lele, nila, gurami, patin dan beberapa jenis ikan hias.
Dijelaskan Nikmatul, penyakit ikan karantina sangat berbahaya. Untuk itu, pihaknya berupaya melakukan pencegahan penyebaran penyakit ikan karantina yang akan masuk Merauke. Yang mana SKIPM Merauke mewajibkan ikan-ikan yang akan dimasukan ke Merauke harus lolos uji laboratorium dari daerah asalnya dan disertifikasi.
“Merauke harus bebas dari semua penyakit ikan karantina. Jangan sampai penyakit ikan masuk ke daerah karena akan merugikan ekonomi masyarakat,” tandasnya. (Nuryani)