Metro Merauke – Setelah sebelumnya Anggota Komisi IV DPR RI, H Sulaeman L Hamzah mendengarkan keluhan dan harapan warga di Spadem maupun Gudang Arang, Merauke, Papua, serap aspirasi kembali dilanjutkan oleh legislator Fraksi NasDem tersebut bersama warga RT 21, Kelurahan Maro dan RT 18, Kelurahan Rimba Jaya, Minggu (21/2).
Dikatakan H. Sulaeman L Hamzah, reses yang dilakukan legislatif pusat ini sebagai perwujudan penyerapan aspirasi yang menjadi keluhan masyarakat, untuk selanjutnya akan dituangkan dalam pokok pikiran anggota DPR RI kemudian dibahas bersama pemerintah.
Untuk itu, dirinya mengajak warga dapat menyampaikan aspirasi maupun usulan kebutuhan pembangunan.
“Tugas DPR untuk mendatangi konstituen menyerap aspirasi. Saya tidak bedakan, saat Pemilu warga di sini memilih-tidak memilih saya. Tapi yang pasti dan sudah menjadi kewajiban dan amanah, saya harus turun bersama masyarakat,” ucapnya dihadapan warga yang hadir.
Dalam serap aspirasi, warga di RT 21, Kelurahan Maro, mengharapkan adanya bantuan modal untuk peningkatan usaha kelompok tanam sayur dan kerajinan rumahan.
Menanggapi hal tersebut, Anggota DPR Papua, Fauzun Nihayah menyebut, pemerintah telah menyiapkan bantuan peningkatan usaha tanam sayur di RT 21, Kelurahan Maro yang didominasi orang asli Papua dengan bantuan modal sebanyak Rp75 juta yang akan digulirkan secara bertahap.
“Kita berharap lewat bantuan tersebut dapat dimanfaatkan dengan optimal. Bahkan, setelah sukses dan maju, akan mendapat tambahan Rp 15 juta,” kata Fauzun Nihayah.
Sementara itu, warga Wasur di RT 18 Kelurahan Rimba Jaya mengeluhkan permasalahan pupuk, usul pembangunan bendungan air hingga meminta bantuan peralatan pertanian.
Dikatakan Sunaryo sebagai penyuluh, kala giatnya petani mengolah sawah demi dapat bertahan hidup di tengah hantaman pandemi Covid 19, petani di Wasur justru kesulitan memperoleh pupuk.
“Kita sangat prihatin, karena pupuk di pengecer sangat minim. Dengan luas tanam padi di Wasur 300 hektar, dengan kebutuhan pupuk per bulan 20 ton, ternyata kemampuan pemerintah soal pupuk hanya 7-12 ton saja. Itu pun sulit didapatkan, karena persyaratan yang rumit. Kita berharap bapak (H.Sulaeman L Hamzah) bisa membantu mengatasi persoalan yang terjadi,” bebernya.
Anggota Komisi IV DPR RI, H Sulaeman L Hamzah mengakui ada banyak masalah berkaitan pertanian. Disaat petani digenjot meningkatkan luas tanam, namun masih terjadi kekurangan alsintan. Disusul pada musim tanam, terjadi persoalan pupuk hingga masalah dalam pemasarannya (beras).
Terkait pupuk, menurutnya, beberapa tahun lalu masalah yang satu ini juga mengemuka. “Saya mengambil langkah relokasi dari kabupaten lain yang belum laksanakan bisa direlolasi ke sini (Merauke), tapi tahun terakhir kembali keluhanan soal pupuk muncul,” ujarnya.
Ia menyebut, mengenai kelangkaan pupuk yang dirasakan petani Merauke, ternyata merata di Indonesia. “Karena itu managemen pupuk dari Kementrian bersama mitranya, produsen pupuk termasuk di daerah sampai ke pengecer tengah lakukan pembenahan, agar pelayanan pupuk lebih baik lagi,” tandasnya. (Nuryani)