Jaring Aspirasi, Anggota DPD RI Frits Tobo Wakasu: Saatnya Perempuan Papua Selatan Bangkit

Anggota DPD RI, Frits Tobo Wakasu berjabat tangan dengan mama-mama ketika menghadiri pertemuan

Metro Merauke – Bertempat di Gereja Injili Indonesia (GIDI) Jemaat Pison Merauke, Papua Selatan, Anggota DPD RI Dapil Papua Selatan, Frits Wakasu, melakukan silaturahmi dan bertemu dengan perempuan Kristen Injili Papua Selatan di Merauke, Rabu (26/03/2025).

Kehadiran Senator Frits Tobo Wakasu yang didampingi istri Margaretha Arimua untuk mendengar langsung aspirasi yang disampaikan beberapa perwakilan perempuan kemudian dijawab juga oleh anggota DPD RI.

Bacaan Lainnya

Frits Tobo Wakasu menekankan pentingnya perempuan sebagai pilar dalam pembangunan negara, termasuk perempuan yang ada di Papua Selatan berhak mendapatkan pelayanan yang sama agar bisa memberikan aspirasi mereka untuk merumuskan kebijakan.

Ada hal lain yang lebih fokus ditanggapi Frits Tobo Wakasu saat diwawancarai Metro Merauke.

Frits Tobo Wakasu menilai, perempuan Papua Selatan harus dapat berdiri seperti perempuan Papua lainnya dan bahkan perempuan Indonesia. Dimana, sambungnya, peran perempuan sangat penting, dengan potensi yang dimiliki, perempuan dapat berkontribusi dalam mengisi pembangunan di daerah.

Anggota DPD RI Frits Tobo Wakasu didampingi istri Margaretha Arimua pose bersama perempuan Papua Selatan.

“Perempuan Kristen Injili Papua Selatan dedominasi Gereja Injili Indonesia (Gidi) berkomitmen melakukan sebuah perubahan diri sebagai perempuan dan mempertahankan perempuan dari sisi gereja,” katanya.

Pada pertemuan yang berlangsung tiga jam, perwakilan perempuan mengemukan berbagai permasalahan, semisal kesehatan, pendidikan, perekonomian masyarakat maupun permasalahan lainnya yang menyentuh langsung ke akar rumput.

Diakui, persoalan juga dirasakan kelompok perempuan, baik secara pribadi maupun dalam berorganisasi.

Sehingga, lewat momentum ini, dirinya sebagai perwakilan masyarakat dari Papua Selatan, akan membawa hasil aspirasi yang terjaring kali ini untuk didorong dan dibahas bersama pemerintah secara berjenjang.

“Saya sangat terkesan dengan perempuan GIDI di Papua Selatan, mereka memang punya persoalan, baik pribadi maupun secara organisasi. Namun tidak berdiam diri, tapi bagaimana tetap bangkit dalam peran dan potensinya untuk ikut berkontribusi memajukan pembangunan di daerah,” tandas Frist Tobo Wakasu. (Nuryani)

UNTUK PEMBACA METRO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *