Paslon Lain Akui Serapan Beras Petani Merauke Lancar Dimasa Pemerintahan Romanus Mbaraka

Paslon I, Hendrikus Mahuze-Eddy Santosa saat debat di Swisbelt Hotel | LKF

Metro Merauke – Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Merauke nomor urut 1 dan nomor urut II, Hendrikus Mahuze-Eddy Santoso dan Heribertus Silubun-Bambang Sudji mengakui saat  Drs. Romanus Mbaraka, MT menjabat Bupati Merauke periode 2011-2016, penyerapan beras petani lancar.

Pengakuan itu dinyatakan kedua paslon menjawab pertanyaan Paslon III, Romanus Mbaraka-H.Riduwan dalam debat yang berlangsung, Senin (30/11).  

Bacaan Lainnya

“Memang pada zaman Pak Romanus Mbaraka  dan Fredy Gebze memimpin berbeda. Dimana kebutuhan besar, sedangkan produksi kecil,” ujarnya.

Paslon ini menilai, pada masa jabatan Freddy Gebze sebagai Bupati Merauke kini, produksi beras juga besar, namun kebutuhan kecil. Sebab, petani hanya diminta memproduksi, tetapi tidak disiapkan pemasaran.

“Jadi ketika kami akan  memimpin, yang disiapkan adalah pemasaran terlebih dahulu baru menyuruh petani menanam,” katanya.

Sementara menurut paslon II, Heribertus Silubun, saat Romanus Mbaraka menjabat beras di tingkat petani lancar. Karena program raskin berjalan, sehingga bulog dapat menyerap.

Paslon II, Heribertus Silubun-Bambang Sudji saat debat | LKF

“Tetapi  begitu program raskin maupun rastra tak berjalan sekarang, Bulog tidak bisa menyerap beras. Sehingga terjadi penumpukan di tingkat petani. Kami  punya solusi tepat ketika memimpin, dimana semua beras petani diserap dengan baik dan lancar,” ungkapnya.

Menanggapi itu, Paslon III, Drs. Romanus Mbaraka, MT menegaskan, saat ini hadir juga Mantan Bupati Jayawijaya, Wempi Wetipo.

“Saya ini yang dulu masukan beras di Jayapura ketika menjabat Bupati Merauke,” tegasnya.

Katanya, dengan begitu harga beras petani bagus dan pasarannya lancar. Untuk itu, mesti bicara  jujur dan adil kepada masyarakat Merauke.

Kata Romanus, minimnya serapan beras petani bukan karena besar kecilnya produksi, tetapi bagaimana pemerintah melakukan komunikasi bersama semua pihak. Mulai dari pemerintah pusat hingga provinsi.

“Saya juga mengundang empat bupati dari gunung menandatangani kontrak bersama agar beras petani Merauke dibawa kesana dan ini terlaksana. Sehingga penyerapan tak mengalami kesulitan seperti sekarang,” tegasnya. (LKF)

UNTUK PEMBACA METRO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *