Metro Merauke – Para pemuda Papua yang tergabung dalam Papua Muda Inspiratif (PMI) binaan Badan Intelijen Negara (BIN) berhasil menciptakan empat aplikasi baru, demi kemajuan Bumi Cendrawasih.
Papua Youth Creative Hub (PYCH) memperkenalkan empat aplikasi ciptaan para pemuda Papua itu. Aplikasi tersebut terdiri dari Pacific Park Tour and Travel, Containder (manajemen bank sampah), Aplikasi Pendamping Desa, dan Manajemen Talenta Papua.
Koordinator keempat aplikasi buatan anak Papua di PYCH, Nanny Uswanas menuturkan beberapa kecanggihan yang dimiliki empat aplikasi karya anak Papua tersebut.
Pertama, Pacific Park Tour and Travel, menjadi solusi dari masalah wisata di wilayah-wilayah di Papua.
“Kami mencoba mengintegrasikan antara ekosistem wisata di sana. Kami lihat kan di Papua akses wisatanya agak susah, informasi juga tentang destinasi-destinasi wisata di Papua yang terkenal juga hanya beberapa,” kata Nanny Uswanas dalam siaran persnya, Sabtu (18/03/2023).
Nanny mengungkapkan, aplikasi ini juga mengenalkan wisata lain dan mengintegrasikannya.
“Nanti, kalau misal kita cari hotel di daerah itu, kita akan tahu di daerah itu ada wisata apa saja,” ucapnya.

Kemudian, aplikasi Containder untuk mengatur persampahan. Selain meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan, aplikasi tersebut dapat meningkatkan retribusi untuk menambah pemasukan APBD dan menurunkan operasional biaya.
Selanjutnya, ada Aplikasi Pendamping Desa yang dikhususkan untuk masyarakat, pemuda, tokoh perempuan, sampai tokoh agama yang peduli pada pembangunan daerah.
“Aplikasi ini memang agak khusus karena diperuntukkan untuk masyarakat, baik dia pemuda, tokoh perempuan, tokoh masyarakat, hingga tokoh agama yang peduli pada pembangunan di daerah,” ungkap Nanny.
Aplikasi berikutnya adalah Manajemen Talenta Papua. Menurut Nanny, aplikasi ini merupakan inovasi baru yang dibuat oleh teman-teman Papua Muda Inspiratif.
Aplikasi ini dibuat juga untuk menjawab keresahan dan pernyataan orang tentang di mana talenta Papua.
“Selama ini, orang kalau mencari talenta Papua susah menemukannya. Karena kalau ke beberapa instansi, mereka tidak menemukan skill-skill yang dibutuhkan oleh industri atau dengan sektor-sektor swasta lain,” jelasnya.
Ia pun berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo atas dibangunnya gedung PYCH di Jayapura, Papua.
“Saya mewakili founder dan seluruh anggota Papua Muda Inspiratif di seluruh Papua, ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada Bapak Jokowi yang sudah memberikan wadah untuk pengembangan talenta di tanah Papua,” katanya.

Nanny juga berterima kasih kepada BIN yang sudah membina dan memberikan dukungan penuh atas kreasi dan hasil karya mereka.
Ia berharap gedung PYCH bisa dibangun di beberapa daerah di Papua. Sebab, wilayah Papua sangat luas dan anak mudanya tersebar di daerah-daerah lain.
Gedung PYCH direncanakan akan ada di 7 wilayah adat di Tanah Papua, dan satu di Provinsi Maluku.
Pembangunan yang digagas Kepala BIN Budi Gunawan ini, berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo. Gedung ini akan menjadi wadah pengembangan diri bagi anak muda di seluruh Papua.
Presiden Joko Widodo mengharapkan keberadaan Papua Youth Creative Hub yang dicetuskan dalam pertemuan dengan para generasi muda Papua pada September 2019 silam ini nantinya dapat menjadi pusat pengembangan talenta-talenta di Papua. (Redaksi/Arjuna)