Pemda dan Aparat Keamanan Diminta Selesaikan Pertikaian Warga di Jayawijaya

Pertikaian warga - tangkapan layar youtube Metro TV

Metro Merauke – Anggota komisi bidang pemerintahan, politik, keamanan, hukum dan hak asasi manusia (HAM) DPR Papua, Emus Gwijangge meminta pemerintah daerah (pemda) segera menyelesaikan pertikaian antarwarga di Kampung Wesakma, Distrik Wouma, Kabupaten Jayawijaya.

Anggota DPR Papua dari daerah pemilihan Jayawijaya, Nduga, Lanny Jaya, dan Mamberamo Tengah itu mengatakan, terjadi pertikaian antarkelompok warga Lanny Jaya dan Nduga di Jayawijaya, Sabtu (08/01/2022). 

Bacaan Lainnya

Bentrokan itu mengakibatkan dua orang terluka akibat terkena panah. 

“Saya minta Pemkab Lanny Jaya, Pemkab Nduga, Pemkab Jawijaya dan aparat keamanan, serta semua forum komunikasi pimpinan daerah, segera menyelesaikan pertikaian antarwarga dari Lanny Jaya dan Nduga, di Wamena,” kata Emus Gwijangge melalui panggilan teleponnya, Minggu malam (09/01/2022).

Emus Gwijangge mengatakan, Pemkab Lanny Jaya, Nduga, dan Jayawijaya bersama aparat keamanan mesti segara mendamaikan kelompok warga yang bentrok, mencegah makin banyaknya jatuh korban.

“Akan tetapi upaya menciptakan perdamaian itu mesti dilakukan secara persuaif. Pendekatan bisa dilakukan lewat tokoh agama dan tokoh masyarakat kedua kelompok warga,” ucapnya.

Ia juga meminta aparat keamanan menangkap para pihak dari kedua kelompok, yang diduga memprovokasi warga sehingga bentrok pecah.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal mengatakan bentrok antarkelompok warga Nduga dan Lanny Jaya disebabkanya meninggalnya seorang warga Nduga bernama, Sibelu Gwijangge. Korban diduga dibunuh oleh warga Lanny Jaya.

“Sibelu Gwijangge diduga dibunuh oleh masyarakat Lanny Jaya yang tinggal di Kampung Wesakma Distrik Wouma, Kabupaten Jayawijaya,” kata Ahmad Mustofa Kamal dalam keterangan tertulis, Minggu (09/01/2022).

Menurutnya, keluarga korban bersama kelompok warga Nduga  melakukan aksi balasan terhadap kelompok terduga pelaku.

Keluarga korban dan warga Nduga tidak terima keluarganya dibunuh pada saat pertemuan, untuk menyelesaikan masalah perempuan.

“Mereka melakukan aksi balasan terhadap pihak pelaku yang bermukim di Kampung Wesakma Distrik Wouma,” ucapnya.

Katanya, dalam pertikaian itu selain dua orang terkena panah, dua rumah warga di Distrik Wouma dibakar.

Untuk mengantisipasi aksi lanjutan, polisi kini melakukan penjagaan serta patroli di kedua kelompok massa.

“Aparat keamanan masih melaksanakan pengamanan di TKP karena masih adanya dugaan aksi balasan yang akan dilakukan oleh kelompok masyarakat Nduga,” ujarnya. (Arjuna)

UNTUK PEMBACA METRO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *